Haiiii
teman-teman J
Kali
ini saya akan menuliskan dan sedikit berbagi ilmu kepada kalian para pembaca
tentang psikoterapi. Sebelumnya kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan kata
“Psikoterapi”, mungkin dibenak kalian pasti psikoterapi itu berbau dengan
seseorang yang menangani orang-orang sakit jiwa, atau biasa kalian sebut dengan
sebutan “orang gila” dan tentunya pasti berhubungan dengan ilmu psikologi. Agar
lebih jelasnya apa itu psikoterapi saya akan menuturkan sedikit mengenai
psikoterapi itu sendiri.
Secara
etimologis psikoterapi adalah “psyche”
yang artinya jiwa dan “therapy” dalam
Bahasa Yunani artinya “merawat”, sehingga dapat diartikan psikoterapi adalah
perawatan terhadap aspek kejiwaan.
Lalu
menurut Semiun (2006) psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara
pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu
menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran, dan perasaan pasien supaya
membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah
dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Mungkin
lebih singkatnya biar kalian mudah mengingatnya “Psikoterapi adalah suatu
interaksi antara pasien dan terapis untuk membantu mengatasi masalah-masalah serta
tingkah laku abnormal psien agar menjadi lebih baik”. Inti dari semua ini
adalah bahwa psikoterapi itu perawatan bagi seseorang yang mengalami aspek
kejiwaan agar menjadi lebih baik.
Adanya
psikoterapi itu sendiri pasti memiliki tujuan, disini saya akan menjelaskan
beberapa tujuan dari psikoterapi itu sendiri, yaitu:
·
Perawatan akut (intervensi krisis dan
stabilitas)
·
Rehabilitas (memperbaiki gangguan
perilaku berat)
·
Pemeliharaan (pencegahan keadaan
memburuk jangka panjang)
·
Restrukturisasi (meningkatkan perubahan
yang terus-menerus pada pasien)
Selain
tujuan psikoterapi juga mempunyai unsur-unsur, yaitu dalam hal peran sosial
psikoterapis, hubungan (persekutuan terapeutik), hak, retrospeksi, re-edukasi,
rehabilitas, resosialisasi, dan rekapitulasi.
Lalu,
apakah teman-teman tahu perbedaan dari konseling dengan psikoterapi? Kalau
menurut saya konseling itu lebih kepada membantu orang yang memilki
masalah-masalah dan biasanya waktu penyelesaiannya tidak lama, dan
penyelesaiannya hanya dapat dilakukan oleh klien tugas konselor hanya memberikan
saran, konseling juga dapat dilakukan oleh semua orang, contohnya kita curhat
ke teman dan teman kita membantu menyelesaiakan permasalahan hal tersebut sudah
termasuk konseling.
Sedangkan
psikoterapi lebih kepada memberi perawatan atau treatmen kepada orang yang mengalami
gangguan jiwa, biasanya waktunya lebih lama untuk perawatan dan penyelesaiannya
dibantu oleh terapis sampai keadaanya lebih baik, contohnya penyembuhan pada
orang yang memiliki sakit jiwa.
Psikoterapi
juga melakukan berbagai pendekatan terhadap mental illness, yaitu:
1.
Psikoanalisis dan Psikodinamik
Berfokus
pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan mengetahui dan
memahami akar dari permasalahan yang tersembunyi di pikiran bawah sadar.
Biasanya tujuannya agar klien menyadari apa yang tidak disadari sebelumnya.
2.
Terapi Behavior
Berfokus
pada pembelajaran, dimana perilaku seseorang dipengerahui oleh proses
pembelajaran.
3.
Terapi Kognitif
Berfokus
pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku, maka dari itu perlikau
manusia dipengaruhi oleh pikirannya.
4.
Terapi Humanistik
Menganggap
manusia itu unik dan setiap manusia mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Dalam psikoterapi ini seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubah
saja, bukan mengarahkan perubahan.
5.
Terapi Integratif / Holistik
Suatu
psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara
keseluruhan.
Ada
juga bentuk-bentuk utama psikoterapi menurut Wolberg, yaitu :
1.
Penyembuhan Supportif (Supportive
Therapy)
Bertujuan
untuk memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian), memperluas
mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi/kepribadian, dan pengembalian pada
penyesuaian diri yang seimbang.
2.
Penyembuhan Redukatif (Reeducative
Therapy)
Bertujuan
untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi tujuan hidup,
dan untuk menghidupkan kembali potensi.
3.
Penyembuhan Rekonstruktif
(Reconstructive Therapy)
Bertujuan
untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi
perubahan struktur karakter.
Sekian
tentang psikoterapi yang saya ketahui, terimakasih buat yang sudah membaca dan
terimakasih juga buat sumber-sumber yang sudah membantu penulisan saya J
Daftar
Pustaka:
1. Gunarsa,
Singgih D. (2007). Konseling dan psikoterapi.
Jakarta: Gunung Mulia.
2. Maulany,
R.F. (1994). Buku saku psikoterapi:
Residen Bagian Psikiatri UCLA. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
3. Morrison.
P., & Burnard. P. (2002). Caring and
communicating hubungan interpersonal dalam keperawatan. Ed.2. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
4. Semiun,
Y. (2006). Kesehatan mental 3.
Yogyakarta: Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar