CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 21 Maret 2015

Psikoterapi

Haiiii teman-teman J
Kali ini saya akan menuliskan dan sedikit berbagi ilmu kepada kalian para pembaca tentang psikoterapi. Sebelumnya kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan kata “Psikoterapi”, mungkin dibenak kalian pasti psikoterapi itu berbau dengan seseorang yang menangani orang-orang sakit jiwa, atau biasa kalian sebut dengan sebutan “orang gila” dan tentunya pasti berhubungan dengan ilmu psikologi. Agar lebih jelasnya apa itu psikoterapi saya akan menuturkan sedikit mengenai psikoterapi itu sendiri.

Secara etimologis psikoterapi adalah “psyche” yang artinya jiwa dan “therapy” dalam Bahasa Yunani artinya “merawat”, sehingga dapat diartikan psikoterapi adalah perawatan terhadap aspek kejiwaan.
Lalu menurut Semiun (2006) psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran, dan perasaan pasien supaya membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Mungkin lebih singkatnya biar kalian mudah mengingatnya “Psikoterapi adalah suatu interaksi antara pasien dan terapis untuk membantu mengatasi masalah-masalah serta tingkah laku abnormal psien agar menjadi lebih baik”. Inti dari semua ini adalah bahwa psikoterapi itu perawatan bagi seseorang yang mengalami aspek kejiwaan agar menjadi lebih baik.

Adanya psikoterapi itu sendiri pasti memiliki tujuan, disini saya akan menjelaskan beberapa tujuan dari psikoterapi itu sendiri, yaitu:
·         Perawatan akut (intervensi krisis dan stabilitas)
·         Rehabilitas (memperbaiki gangguan perilaku berat)
·         Pemeliharaan (pencegahan keadaan memburuk jangka panjang)
·         Restrukturisasi (meningkatkan perubahan yang terus-menerus pada pasien)
Selain tujuan psikoterapi juga mempunyai unsur-unsur, yaitu dalam hal peran sosial psikoterapis, hubungan (persekutuan terapeutik), hak, retrospeksi, re-edukasi, rehabilitas, resosialisasi, dan rekapitulasi.

Lalu, apakah teman-teman tahu perbedaan dari konseling dengan psikoterapi? Kalau menurut saya konseling itu lebih kepada membantu orang yang memilki masalah-masalah dan biasanya waktu penyelesaiannya tidak lama, dan penyelesaiannya hanya dapat dilakukan oleh klien tugas konselor hanya memberikan saran, konseling juga dapat dilakukan oleh semua orang, contohnya kita curhat ke teman dan teman kita membantu menyelesaiakan permasalahan hal tersebut sudah termasuk konseling.
Sedangkan psikoterapi lebih kepada memberi perawatan atau treatmen kepada orang yang mengalami gangguan jiwa, biasanya waktunya lebih lama untuk perawatan dan penyelesaiannya dibantu oleh terapis sampai keadaanya lebih baik, contohnya penyembuhan pada orang yang memiliki sakit jiwa.

Psikoterapi juga melakukan berbagai pendekatan terhadap mental illness, yaitu:
1.      Psikoanalisis dan Psikodinamik
Berfokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan mengetahui dan memahami akar dari permasalahan yang tersembunyi di pikiran bawah sadar. Biasanya tujuannya agar klien menyadari apa yang tidak disadari sebelumnya.
2.      Terapi Behavior
Berfokus pada pembelajaran, dimana perilaku seseorang dipengerahui oleh proses pembelajaran.
3.      Terapi Kognitif
Berfokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku, maka dari itu perlikau manusia dipengaruhi oleh pikirannya.
4.      Terapi Humanistik
Menganggap manusia itu unik dan setiap manusia mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Dalam psikoterapi ini seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubah saja, bukan mengarahkan perubahan.
5.      Terapi Integratif / Holistik
Suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.

Ada juga bentuk-bentuk utama psikoterapi menurut Wolberg, yaitu :
1.      Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
Bertujuan untuk memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian), memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi/kepribadian, dan pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang.
2.      Penyembuhan Redukatif (Reeducative Therapy)
Bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi.
3.      Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Bertujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter.

Sekian tentang psikoterapi yang saya ketahui, terimakasih buat yang sudah membaca dan terimakasih juga buat sumber-sumber yang sudah membantu penulisan saya J

Daftar Pustaka:
1.    Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
2.    Maulany, R.F. (1994). Buku saku psikoterapi: Residen Bagian Psikiatri UCLA. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
3.    Morrison. P., & Burnard. P. (2002). Caring and communicating hubungan interpersonal dalam keperawatan. Ed.2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

4.    Semiun, Y. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta: Kanisius