CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 12 Oktober 2014

Tugas Pertemuan 1

MANAJEMEN, KEPEMIMPINA, DAN PERENCANAAN

A.    Manajemen
1.      Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa prancis kuno yaitu “menagement” yang memiliki arti seni, melaksanakan, dan mengatur. Karenanya manejemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen. Definisi Manajemen secara (umum) metode/teknik atau proses untuk mencapai tujuan tertentu secara sistematik dan efektif melalui tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (Actuating) dan pengawasan (controlling) dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien.
Beberapa pengertian manajemen menurut para ahli-ahli adalah sebagai berikut:
1.      Horold Koontz dan Cyril O'donnel : Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
2.      R. Terry : Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
3.      James A.F. Stoner : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
4.      Menurut Lawrence A. Appley : Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
5.      Mary Parker Follet : The art of getting things done through the others (seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain)
6.      Ricky W. Griffin : Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien

2.      Jenis-jenis Manajemen
a)      Berdasarkan hirarki
1.      Manajemen puncak :
·         Bertangung jawab terhadap kesuluruhan kegiatan
Contoh: direktur-direktur, CEO
2.      Manajemen menengah
·         Melaksanakan tujuan, strategi dan kebijakan yang telah dilakukan manajemen puncak
·         Mengkoordinasikan dan mengarahkan aktivitas tingkat bawah dan karyawan
Contoh: manajer pemasaran, manajer produksi dll
3.      Manajemen tingkat bawah
·         Mengawasi karyawan secara langsung
Contoh: supervisor, pengawas dll
b)      Berdasarkan fungsi
1.      Manajer umum
·         Mengawasi unit tertentu yang mempunyai beberapa tanggung jawab sekaligus
Contoh: Manajer divisi
2.      Manajer fungsional
·         Bertanggung jawab terhadap satu aktivitas
Contoh: manajer pemasaran, manajer keuangan dll
c)      Tingkatan manajemen dan ketrampilan
1.      Manajemen puncak
·         Lebih membutuhkan ketrampilan konseptual skill
2.      Manajemen menengah
·         Lebih membutuhkan ketrampilan manusiawi / human skill
3.      Manajemen tingkat bawah
·         Lebih membutuhkan ketrampilan teknis
·         Ketrampilan analitis dan konseptual

3.    Pengertian Psikologi Manajemen dan Tujuannya
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia, sedangkan manajemen adalah sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Jadi bisa disimpulkan bahwa psikologi manajemen adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Lebih singkatnya psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Tujuannya adalah untuk mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.

B.     Kepemimpinan
1.      Pengertian Kepemimpinan
Beberapa pengertian kepemimpinan menurut para hali-ahli yaitu:
1.      Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) : Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
2.      Menurut Young (dalam Kartono, 2003) : Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
3.      Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
2.      Teori Kepemimpinan
8 teori kepemimpinan
1)      The ‘Great Man’ theory
Thomas Carlyle (1888), Herbert Spencer (1896)
Kepemimpinan adalah kemampuan yang melekat—pemimpin besar dilahirkan, bukan dibentuk. Pemimpin besar muncul sebagai heroic, mitos, dan ditakdirkan karena diperlukan. Disebut ‘great man’ karena pada saat itu pemimpin dianggap kualitas laki-laki
2)      Trait theory
Gordon Allport (1937), Hans Eysenck (1967)
Pemimpin terbentuk karena perilaku warisan karakteristik perilaku tertentu yang dimiliki seseorang. Tetapi, jika perlilaku tertentu adalah indicator kepemimpinan, mengapa banyak orang yang memiliki sifat kepemimpinan tetapi tidak menjadi pemimpin?
3)      Contingency theory
Joan Woodward (1958), Fiedler, FE (1958)
Kepemimpinan dipengaruhi oleh variable-varible lingkungan yang menentukan gaya kepemimpinan. Tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik untuk semua situasi. Keberhasilan pemimpin tergantung pada sejumlah variable, termasuk gaya kepemimpinan, kualitas para pengikut, dan aspek lingkungan.
4)      Situational theory
Hersey and Blanchard (1977)
Pemimpin harus memilih tindakan yang terbaik berdasarkan situasi yang sedang dihadapi. Gaya kepemimpinan berbeda-beda tergantung situasi berlainan. Misalnya di tengah cendekiawan gaya kepemompinan demokratis mungkin paling tepat diterapkan.
5)      Behavioral theory
Skinner (1967), Bandura (1982)
Sesuai prinsip ‘behaviorism’ seorang pemimpin besar dapat dibentuk, tidak selalu karena dilahirkan atau dimitoskan. Kepemimpinan tergantung pada tindakan, bukan pada kualitas mental atau kondisi internal. Setiap orang dapat memiliki jiwa kepemimpinan melalui cara pembelajaran, observasi dan karena pengalaman.
6)      Participative theory
Robert House (1996)
Gaya kepemimpinan yang ideal adalah mendorong partisipasi dan kontribusi anggota kelompok. Anggota kelompok merasa lebih memiliki dan berkomitmen pada proses pengambilan keputusan dan pencapian tujuan organisasi. Untuk memotivasi partisipasi, pemimpin harus terbuka pada masukan anggota kelompok.
7)      Transactional theory
Max Weber, Bernard Bass (1981)
Teori transaksional, atau teori manajemen, berfokus pada peran pengawasan kinerja, organisasi dan kelompok karyawan. Teori ini mendasarkan pada system reward and punishmen—karyawan dihargai apabila sukses dan ditegur atau dihukum apabila melanggar aturan yang disepakati.
8)      Transformational theory
James Macgregor Burns (1978; Bernard Bass (1981)
Teori transformasional atau teori relationship, berfokus pada pola hubungan antara pemimpin dan pengikutnya. Pemimpin memotivasi dan menginspirasi orang agar meilhat kepentingan tugas. Pemimpin memperhatikan potensi orang dan memiliki standar etika dan moralitas kepemimpinan yang tinggi.

C.     Perencanaan
1.      Pengertian Perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

2.      Manfaat Perencanaan
·         Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
·         Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama
·         Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
·         Pemilihan berbagai alternatif terbaik
·         Standar pelaksanaan dan pengawasan
·         Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
·         Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
·         Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
·         Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
·         Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan menghemat waktu, usaha dan dana.
3.      Jenis Perencanaan dalam Organisasi
Menurut Marwan Asri dan John Suprihanto (1986:33) bahwa perencanaan dapat dipecah menjadi beberapa macam:
1)      Menurut jangka waktunya
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelonpokkan menjadi:
a.       Perencanaan jangka panjang.
b.      Perencanaan jangka pendek,
2)      Menurut ruang lingkupnya.
Menurut ruang lingkupnya, perencanaan dapat dibagi menjadi 3 macam:
a.       Perencanaan fisik.
b.      Perencanaan fungsional.
c.       Perencanaan menyeluruh.





0 komentar:

Posting Komentar