Ilmu Alam dan Teknologi Masa Depan Berdasarkan BAB VII
Energi Biomassa di Masa Depan
Penggunaan energi besar-besaran
telah membuat manusia mengalami krisis energi. Ini disebabkan ketergantungan
terhadap bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam yang sangat tinggi.
Sebagaimana kita ketahui, bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang
tidak dapat kita perbaharui. Untuk mengatasi krisis energi masa depan, beberapa
alternatif sumber energi mulai dikembangkan, salah satunya adalah energi
biomassa.
Biomassa adalah bahan
organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa produk maupun
buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi,
limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan
untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pankan ternak, minyak nabati, bahan
bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan
bakar). Umum yang digunakan sebagai
bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah
setelah diambil produk primernya.
Pada awalnya, biomassa
dikenal sebagai sumber energi ketika manusia membakar kayu untuk memasak
makanan atau menghangatkan tubuh pada musim dingin. Kayu merupakan sumber
energi biomassa yang masih lazim digunakan tetapi sumber energi biomassa lain
termasuk bahan makanan hasil panen, rumput dan tanaman lain, limbah dan residu
pertanian atau pengolahan hutan, komponen organik limbah rumah tangga dan
industri, juga gas metana sebagai hasil dari timbunan sampah.
Sumber energi biomassa
mempunyai beberapa kelebihan antara lain
merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat
menyediakan sumber energi secara berkesinambungan (suistainable). Di Indonesia, biomassa merupakan sumber daya
alam yang sangat penting dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu,
minyak, bahan pangan dan lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi
kebutuhan domestik juga diekspor dan menjadi tulang punggung penghasil devisa
negara.
Potensi biomassa di
Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya sangat melimpah. Pemanfaatan
limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung. Pertama,
peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang
terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang percuma jika tidak
dimanfaatkan. Kedua, penghematan biaya, karena seringkali membuang limbah bisa
lebih mahal dari pada memanfaatkannya. Ketiga, mengurangi keperluan akan tempat
penimbunan sampah karena penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit
dan mahal, khususnya di daerah perkotaan.
Selain pemanfaatan
limbah, biomassa sebagai produk utama untuk sumber energi juga akhir-akhir ini
dikembangkan secara pesat. Kelapa sawit,
jarak, kedelai merupakan beberapa jenis tanaman yang produk utamanya sebagai
bahan baku pembuatan biodiesel.
Sedangkan ubi kayu, jagung, sorghum, sago merupakan tanaman-tanaman yang
produknya sering ditujukan sebagai bahan pembuatan bioethanol.
Agar biomassa bisa digunakan
sebagai bahan bakar maka diperlukan teknologi untuk mengkonversinya. Terdapat
beberapa teknologi untuk konversi biomassa. Teknologi konversi biomassa tentu
saja membutuhkan perbedaan pada alat
yang digunakan untuk mengkonversi biomassa dan menghasilkan perbedaan bahan
bakar yang dihasilkan.
Secara umum teknologi
konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
pembakaran langsung, konversi termokimiawi dan konversi biokimiawi. Pembakaran langsung merupakan teknologi yang
paling sederhana karena pada umumnya biomassa telah dapat langsung
dibakar. Beberapa biomassa perlu
dikeringkan terlebih dahulu dan didensifikasi untuk kepraktisan dalam
penggunaan. Konversi termokimiawi
merupakan teknologi yang memerlukan perlakuan termal untuk memicu terjadinya
reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar.
Sedangkan konversi biokimiawi merupakan teknologi konversi yang
menggunakan bantuan mikroba dalam
menghasilkan bahan bakar.
Maka dari itu, agar
kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dapat diatasi sudah saatnya pemerintah dan
masyarakat petani untuk mengembangkan lahan pangan sebaik mungkin dalam
menggalakan biomasa sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Selain itu juga keterlibatan pihak peneliti dan perusahaan besar maupun swasta
juga sangat diperlukan dalam mengembangkan sumber energi ini yang nantinya
dapat dapat mengantisipasi kelangkaan BBM khususnya di Indonesia dimasa yang akan datang.
Komentar:
Biomassa merupakan sumber energi berupa
bahan organik yang mudah bahkan di Indonesia jumlahnya sangat melimpah. Walaupun
dari bahan-bahan yang sederhana tapi memilik manfaat yang begitu penting buat
kehidupan manusia. Dengan energi tersebut kita dapat mengatasi kelangkaan
minyak. Sebaiknya kita memanfaatkannya sebaik mungkin daripada harus membuan
limbah tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar